Usaha yang Dapat Membendung Runtuhnya Keimanan
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat dan hidayahNya sehingga kita semua dapat berkumpul bersama dituangkan ini. Kedua kalinya shalawat serta Salam semoga tercurahkan selalu kepada Nabi Muhammad Saw. yang telah membimbing kita dari zaman jahiliah menuju zaman islamiyyah adanya sibuk Islam ini.
Disini saya akan menyampaikan pidato yang bertema "Usaha yang Dapat Membendung Runtuhnya Keimanan"
Allah menciptakan manusia dengan tujuan untuk beribadah kepada Allah SWT. Untuk bisa menjalankan tujuan tersebut tentu saja manusia wajib untuk memiliki iman dan taqwa agar ia mampu juga mau menjalankan segala perintah Allah dengan sebaik-baiknya.
Dengan keimanan yang murni hanya kepada Allah Yang Maha Esa, akan mendatangkan keamanan dan ketentraman dalam hidup. Karena iman itu sendiri artinya aman dan tentram. Ketika seseorang istiqomah (komitmen dan konsisten) dalam keimanan kepada Allah dan rukun iman yang lainnya, maka jiwa dan batinnya akan tentram pula.
Tanpa adanya iman dan taqwa manusia tidak akan bisa menjalankan kehidupan dengan ridho dan petunjuk Allah SWT. Untuk itu, iman dan taqwa mampu menyelamatkan kita bukan hanya di dunia namun juga kelak di akhirat. Untuk itu, ia menjadi pondasi kehidupan manusia.
Orang yang hidup tanpa iman dan taqwa ia seperti rumah tanpa pondasi dan akar yang kuat. Ia akan mudah rapuh, rapuk, dan bahkan tidak akan bisa melindungi orang yang menghuni rumah. Begitupun iman dan taqwa dalam diri manusia. Ia akan melindungi dari segala macam kesesatan, keterperukan, dan berbagai bencana lainnya dalam hidup manusia.
Untuk bisa meningkatkan iman dan taqwa ada berbagai cara dan jalan yang bisa dilakukan. Rukun Iman, Rukun Islam , dan Fungsi Agama tentunya menjadi landasannya.
Manusia adalah makhluk yang sering lalai, untuk itu masalah iman dan taqwa pun juga bisa naik maupun turun. Disini saya akan menyampaikan beberapa usaha yang dapat membendung runtuhnya keimanan, yaitu:
1. Memperbaiki Shalat
Untuk bisa meningkatkan iman dan taqwa salah satu caranya adalah dengan memperbaiki shalat. Shalat dengan khusyuk. Itulah shalat yang mencerminkan keimanan dan ketaqwaan.
2. Mentadaburi Al-Quran
Al-Quran yang memberikan kita petunjuk. Untuk itu dalam meningkat iman dan taqwa membaca Al-Qur'an adalah jalan yang tepat. Dengan membaca Al-Quran bukan berarti membaca teksnya, melainkan mentadaburi isinya, dan menjadikannya Fungsi Al-Quran dalam Kehidupan Sehari-hari serta Fungsi Al-Qur'an Bagi Umat Manusia.
Untuk itu, tadabur Al-Quran adalah sesuatu yang wajib dilakukan dan ketika sudah mempelajarinya maka akan muncul keyakinan dan tidak ada keraguan sedikitpun.
3. Berkumpul dengan Orang-orang Shaleh
Usaha selanjutnya yaitu bercengkrama dengan orang saleh. Orang shaleh memupuk iman, sedangkan bersamanya maka kita akan termotivasi dan semangat menjalankan segala perintah-perintah Allah. Carilah orang-orang yang shaleh. Bentuklah interaksi bersamanya dan biarkan kita bersosialisasi dan saling mengingatkan kebaikan dengan mereka untuk membantu kita tetap dalam keimanan kepada Allah SWT.
4. Banyak membaca buku
Salah satu sumber keimanan adalah ilmu yang kita miliki. Adanya kebermanfaatan ilmu membuat iman dan taqwa kita semakin bertambah. Salah satunya dengan membaca buku-buku islam yang diwariskan ulama atau orang berilmu secara benar lainnya. Membaca ilmu pengetahuan dan mempelajarinya juga akan membuat kita semakin tunduk dan takjub, karena ilmu manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan yang Allah miliki.
5. Bermuhasabah terhadap diri sendiri
Untuk bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan tentu kita harus bermuhasabah. Muhasabah ini adalah untuk mengukur sejauh apa kita telah beriman dan melaksanakan perintah Allah. Evaluasi harus dijalankan oleh diri sendiri bukan oleh orang lain. Untuk itu, yang mengukurnya adalah diri kita sendiri, karena kita sendiri yang lebih tau bagaimana keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Jika ada yang benar datangnya dari Allah SWT Yang Maha Benar, dan jika ada salah, khilaf, atau keliru itu datangnya dari saya pribadi sebagai manusia.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Komentar
Posting Komentar