pernah dengar suatu kalimat setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya aku percaya kalimat itu dan beberapa tahun terakhir ini pun terbukti bagaimana aku menghadapi situasi yang termasuk berubah-rubah tidak dinamis dan menjadikan aku sekali lagi mendapatkan pelajaran dari setiap kejadian yang ada
dalam hal pertemanan tentu akan banyak konflik yang terjadi dan suka dukanya pun juga banyak, kali ini aku memiliki suatu problem yang mungkin telah kupikir-pikir aku tarik dalam kesimpulan "teman itu seperti kata ustadz Oemar Mita 'al-arwahu junudun mujannadah' teman itu ibarat pasukan yang memiliki tujuan yang sama jikalau memang ternyata dalam setiap hubungan pertemanan ada salah satu crash yang membuat akhirnya tidak bisa berteman itu tandanya memang Allah izinkan untuk hal itu, dan kita tak perlu risau dengan hal-hal yang sifatnya di luar kendali kita. kita sudah berusaha sebaik mungkin untuk kembali menyambung silaturahmi tapi ya qodarullah begitulah adanya saat ini mungkin takdir Allah mengatakan aku tidak bisa berkomunikasi seperti kalau itu. tidak membuat sedih tapi satu hal yang perlu diingat bahwa, "Kita nggak akan pernah sendiri karena ada Allah yang selalu bersama, ketika semua orang melupakannya percayalah bahwa Allah nggak akan melupakan kita." mungkin kata-kata itu akan sulit diterima jika kita berada di posisi titik terendah tapi pada saatnya dia akan menyadari bahwa apa yang saya lakukan saat ini itu bukan berarti menghindari atau membenci melainkan tanda bahwa saya itu tak ingin memutus silaturahim diantara kita.
—home 14.01
saat semua pada pergi
Komentar
Posting Komentar