Langsung ke konten utama

Problematika Pelajar Zaman Now by daunjatuh144



Kali ini, kita akan membahas mengenai ‘Problematika Pelajar Zaman Now’. Sebelumnya apa definisi pelajar? Menurut Undang-Undang Pendidikan No. 2 Th. 1989 pelajar diartikan sebagai orang yang berada dalam taraf pendidikan yang dalam berbagai literatur murid juga disebut sebagai anak didik. Namun, dalam. KBBI pelajar diartikan sebagai anak sekolah,terutama pada sekolah dasar dan sekolah lanjutan. Namun menurut saya pelajar diartikan sebagai seseorang yang sedang mencari ilmu yang akan digunakan di saat yang akan datang.
Saat ini banyak pelajar yang mengalami berbagai problematika, seperti kurangnya kesungguhan mereka dalam belajar, bermalas malasan. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya berbagai media seperti gawai, internet, sosial media, dan berbagai teknologi komunikasi yang membuatnya menjadi tidak berkonsentrasi. Di –sisi lain orang tua dan guru kurang ikut andil dalam pendidikan pelajar, akibatnya banyak masalah yang dihadapi anak, sedangkan mereka tidak mengetahuinya.
Selanjutnya faktor pemicu problematika pada pelajar yakni lingkungan. Pelajar lebih sering menghabiskan waktu bersama teman temannya. Akibatnya, semua tugas yang telah diberikan tidak dikerjakan dan terbuang sia-sia. Tugas juga menjadi masalah yang sering dikeluhkan banyak pelajar. Tugas menumpuk, ulangan yang tak kunjungkunjung selesai dan pelajaran yang sulit. Dengan keadaan yang seperti ini, sangatlah mudah pelajar mencari kesenangan tanpa memikirkan dampak yang ia lakukan. Salah dalam bergaul akan mudah terjadi, akibatnya mereka akan mendapat hal hal yang negatif.
 
Masalah sosial juga acap kali terjadi pada pelajar. Adanya diskriminasi terhadap mereka yang berlatar belakang ras, agama,atau sosial ekonomi yang berbeda dapat melahirkan geng-geng atau kelompok remaja yang pembentukannya berdasarkan atas kesamaan latar belakang agama,suku, dan sosial ekonomi, hal ini dapat memicu terjadinya permusuhan antar kelompok atau geng. Untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut , sekolah dapat menyelenggarakan kegiatan-kegiatan kelompok dengan tidak memperhatikan latar belakang suku, agama, ras dan sosial ekonomi.
Itulah sedikit permasalahan yang saya singgung. Semoga dapat menjadi cambuk untuk kita agar lebih bersemangat dalam mencari ilmu. Sekian.
                                                                             



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Lelah

kali ini izinkan saya bercerita tentang apa yang saya alami beberapa waktu ini. Mungkin terasa biasa bagi sebagian orang, namun buatku ini tidak mudah. Banyak hal yang telah saya lewati sebelumnya namun kali ini benar-benar terasa berbeda, under pressure. Lelah pikiran iya, badan iya, mental iya. campur aduk. emang boleh se-lelah ini?  To be honest, aku lelah.  Belum ku temukan orang yang bisa aku ceritakan bagaimana struggling yang aku hadapi, aku selalu terlihat baik-baik saja meskipun sebenarnya aku tidak baik-baik saja. Kepada diri, kau hanya butuh rehat sejenak, jangan semua kau jadikan beban karena semua bisa diurai. Layaknya benang kusut, yang diurai satu persatu akan kembali seperti sediakala.  Proud of you! 10.59 in clinic, ditengah antrian menunggu surat rujukan:'

Langkah Baru 2025

awal mula memulai pertemuan di tempat baru. masyaaAllah Alhamdulillah.. baru kali ini ikut langsung gass ke luar kota.  Dipertemukan dengan orang baik adalah harapanku untuk menutup tahun ini, karena tak mudah menemukan orang yang menjaga kesalingan itu. Aku temukan orang-orang hebat disini, belum lagi cerita ceritanya yang berdaging. meskipun kita mengobrol seperti biasa tapi serasa sudah mendapatkan kelas 3 sks. Daging banget! Alhamdulillah Alhamdulillah ala ni'matillah dipertemukan dengan orang-orang hebat yang berkontribusi di masjid. Aku sejak bergabung di kegiatan masjid berpikir untuk terus bisa berkembang dan berkontribusi dimasjid, dimanapun tak hanya terbatas di lingkungan kampus. Karena saat ini saya tak lagi di kampus tapi keinginan untuk tetap menjadi khodim/pelayan masjid sampai sekarang masih terus aku upayakan. To be honest, ada ketenangan ketika kita berada pada orang-orang yang memiliki visi yang sama untuk sama sama berjuang di masjid. Mas...

Nikmat yang Terlupakan

terkadang ketika kita melihat sebagian dari orang dengan mudah membanding-bandingkan dan menerka-nerka apa yang menjadi takdir nantinya. Sungguh terkadang benar apa yang disampaikan saat kajian psikologi sepekan yang lalu, yaitu kita ini manusia yang lupa, lupa kalau kita ini telah bersaksi dihadapan Allah, kita lupa kalau kita punya Allah, kita terlalu sibuk mengkhawatirkan masa depan dan menerka-nerka apa yang terjadi di esok hari tanpa memikirkan bahwa ada Allah . Allah yang telah memberikan segala banyak hal yang telah kita dapatkan saat ini, terlebih kadang nikmat-nikmat yang kita rasakan saat ini pun mulai terlupakan dengan kekhawatiran yang kita rasakan. Nikmat bisa berkumpul dengan keluarga, nikmat ketika kita makan dengan aman, nikmat kita masih diberikan kesehatan sehingga bisa mencoba banyak makanan ketika berbuka puasa, nikmat ketika bisa kumpul bersama saudara, tertawa bersama, nikmat itu terkadang kita lupakan dan kita ganti dengan kekhawatiran-kekhawatiran ya...