Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2024

Tempat Pulang?

banyak hal yang menjadi riuhnya kepala, kesal, sedih, marah namun tak bisa ku ungkapkan. Entah mengapa aku berkebalikan dengan orang lain yang menganggap sangat asyik bercerita dengan orang rumah, namun buatku itu tak menjadi sesuatu yang asyik. Justru disitulah dimulai api menyala, aku terkadang lebih suka keheningan disaat rumah mulai ramai. Ingin menyendiri, menepi, karena aku tahu saat aku disana akan banyak perdebatan yang terus diulang dan tidak mendapatkan solusi justru ada satu yang tersakiti.  Kadang terasa aneh, namun memang beginilah yang terjadi. Tapi tak ingin sekalipun ada tangisan disana, untuk apa menangisi hal seperti itu.  Aku tidak ingin selalu mengiyakan apa yang keluargaku katakan, karena setiap hal pasti ada keputusan yang ku buat, tidak serta merta aku ubah semau yang keluargaku inginkan.  Entah bagaimana aku harus mengambil sikap, disisi lain ketika aku menyampaikan pendapatku pasti selalu ada pertentangan yang disampaikan, meskipun aku...

Pikiran Berisik

Terkadang banyak hal terjadi akibat ulah diri sendiri yang tidak sesuai dengan apa apa yang telah Allah tetapkan. Kita disuruh untuk tidak tunduk pada pikiran sendiri, tidak berprasangka buruk, dan dalam kondisi situasi apapun rukun iman ke-6 tetap selalu hadir pada lini kehidupan. Namun beginilah manusia, ya saya dengan berbagai hal yang terjadi justru membuat saya kesal, marah, emosi yang tidak stabil. Heii apakah itu sifat seorang mu'min? apakah sikap seperti itu yang dicintai Allah? Tersadar setelah semua itu terlewati, aku kesal pada diri sendiri yang terus mengulangi hal yang sama. Pikiran itu terkadang jadi momok bagi dirimu sendiri, pikiran yang terlalu berisik terkadang membuatmu stagnan dan tidak berkembang. Berkembang saja tidak apalagi bertumbuh! Hei, Ayolah jangan ikuti pikiran yang kau miliki, cukup tundukan pikiranmu pada hal hal yang Allah sukai, jangan malah memperumit masalah pada hal remeh yang seharusnya tidak kau pikirkan! apapun yang terjadi Allah ...

Perpisahan

Semua pasti akan memiliki pasangan, hanya Dzat Allah yang memiliki Al Witr (Esa, Satu, Tak ada Duanya) Begitupula dengan pertemuan pasti ada perpisahan. Orang bisa memulai tapi belum tentu bisa mengakhiri. Hari ini terjadi yang namanya perpisahan, sebenarnya belum tiba benar-benar akan berpisah, namun kebersamaan yang ada didalam kelas mungkin esok tak lagi sama.  Kami mengadakan haflah (makan-makan) sebelumnya diawali dengan Dhuha, ice breaking, Cerita kisah anak desa yang memiliki impian yang tak dipercaya oleh gurunya. Entah mengapa terasa berbeda saat kami melewati hari ini, begitu cepat. Akhir pertemuan kami makan nasi goreng bersama, kebersamaan yang tak terulang. Diakhir ustadzah mengucapkan kata maaf, dan terimakasih. Sulit sekali untuk menahan tangis, tapi saat itu aku mencoba untuk mengalihkan untuk memotret kebersamaan dengan mengabadikan gambar. Namun tiba saatnya bersalam-salaman air mata yang sudah terbendung ini menetes deras. Aku tak sanggup lagi menahan...