Langsung ke konten utama

Perpisahan


Semua pasti akan memiliki pasangan, hanya Dzat Allah yang memiliki Al Witr (Esa, Satu, Tak ada Duanya)

Begitupula dengan pertemuan pasti ada perpisahan. Orang bisa memulai tapi belum tentu bisa mengakhiri. Hari ini terjadi yang namanya perpisahan, sebenarnya belum tiba benar-benar akan berpisah, namun kebersamaan yang ada didalam kelas mungkin esok tak lagi sama. 

Kami mengadakan haflah (makan-makan) sebelumnya diawali dengan Dhuha, ice breaking, Cerita kisah anak desa yang memiliki impian yang tak dipercaya oleh gurunya.

Entah mengapa terasa berbeda saat kami melewati hari ini, begitu cepat. Akhir pertemuan kami makan nasi goreng bersama, kebersamaan yang tak terulang.

Diakhir ustadzah mengucapkan kata maaf, dan terimakasih. Sulit sekali untuk menahan tangis, tapi saat itu aku mencoba untuk mengalihkan untuk memotret kebersamaan dengan mengabadikan gambar. Namun tiba saatnya bersalam-salaman air mata yang sudah terbendung ini menetes deras. Aku tak sanggup lagi menahan, Ya Rabb setiap ada momen bersalam-salaman selalu ada tangis yang pecah. Aku merasa momen ini sangat mengharukan, bahkan salah seorang anak yang sering rame saat pelajaran melihatku sambil menahan tangis (saat menulis ini jadi pengen nangis lagi wkw)

Maafkan usth atas setiap khilaf, usth sering marah, menegur, kadang emosi naik-turun, labil, banyak banget salah usth ke kalian. Usth yakin kelak kalian menjadi anak yang shalihah, memberikan kebermanfaatan untuk setiap insan yang kalian temui, insyaaAllah. bi idznillah.

Semoga kelak kalian dikelas selanjutnya bisa lebih banyak belajar, tambah rajin, semangat belajar.

Terimakasih atas setiap pembelajaran yang usth dapatkan selama satu tahun ini.

Ay

Selasa, 11 Juni 2024

20.33 (ditengah suara mengaji)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Lelah

kali ini izinkan saya bercerita tentang apa yang saya alami beberapa waktu ini. Mungkin terasa biasa bagi sebagian orang, namun buatku ini tidak mudah. Banyak hal yang telah saya lewati sebelumnya namun kali ini benar-benar terasa berbeda, under pressure. Lelah pikiran iya, badan iya, mental iya. campur aduk. emang boleh se-lelah ini?  To be honest, aku lelah.  Belum ku temukan orang yang bisa aku ceritakan bagaimana struggling yang aku hadapi, aku selalu terlihat baik-baik saja meskipun sebenarnya aku tidak baik-baik saja. Kepada diri, kau hanya butuh rehat sejenak, jangan semua kau jadikan beban karena semua bisa diurai. Layaknya benang kusut, yang diurai satu persatu akan kembali seperti sediakala.  Proud of you! 10.59 in clinic, ditengah antrian menunggu surat rujukan:'

Langkah Baru 2025

awal mula memulai pertemuan di tempat baru. masyaaAllah Alhamdulillah.. baru kali ini ikut langsung gass ke luar kota.  Dipertemukan dengan orang baik adalah harapanku untuk menutup tahun ini, karena tak mudah menemukan orang yang menjaga kesalingan itu. Aku temukan orang-orang hebat disini, belum lagi cerita ceritanya yang berdaging. meskipun kita mengobrol seperti biasa tapi serasa sudah mendapatkan kelas 3 sks. Daging banget! Alhamdulillah Alhamdulillah ala ni'matillah dipertemukan dengan orang-orang hebat yang berkontribusi di masjid. Aku sejak bergabung di kegiatan masjid berpikir untuk terus bisa berkembang dan berkontribusi dimasjid, dimanapun tak hanya terbatas di lingkungan kampus. Karena saat ini saya tak lagi di kampus tapi keinginan untuk tetap menjadi khodim/pelayan masjid sampai sekarang masih terus aku upayakan. To be honest, ada ketenangan ketika kita berada pada orang-orang yang memiliki visi yang sama untuk sama sama berjuang di masjid. Mas...

Nikmat yang Terlupakan

terkadang ketika kita melihat sebagian dari orang dengan mudah membanding-bandingkan dan menerka-nerka apa yang menjadi takdir nantinya. Sungguh terkadang benar apa yang disampaikan saat kajian psikologi sepekan yang lalu, yaitu kita ini manusia yang lupa, lupa kalau kita ini telah bersaksi dihadapan Allah, kita lupa kalau kita punya Allah, kita terlalu sibuk mengkhawatirkan masa depan dan menerka-nerka apa yang terjadi di esok hari tanpa memikirkan bahwa ada Allah . Allah yang telah memberikan segala banyak hal yang telah kita dapatkan saat ini, terlebih kadang nikmat-nikmat yang kita rasakan saat ini pun mulai terlupakan dengan kekhawatiran yang kita rasakan. Nikmat bisa berkumpul dengan keluarga, nikmat ketika kita makan dengan aman, nikmat kita masih diberikan kesehatan sehingga bisa mencoba banyak makanan ketika berbuka puasa, nikmat ketika bisa kumpul bersama saudara, tertawa bersama, nikmat itu terkadang kita lupakan dan kita ganti dengan kekhawatiran-kekhawatiran ya...