Langsung ke konten utama

Again, For Me


Akhir-akhir ini belajar kembali mengenai manajemen waktu sekaligus bagaimana membagi waktu antara diri sendiri dan untuk orang lain. 

Disini akhirnya kembali belajar, bahwa kita tidak memiliki kewajiban untuk menyenangkan semua orang, bahkan terkadang karena fokus untuk itu hingga mengabaikan diri sendiri.

Bukan tanggung jawab kita, namun ada hal yang terbesit ketika telah membantu orang semua hal dapat dilakukan hanya untuk menyenangkan orang lain. pada saatnya kita harus belajar bahwa diri kita itu memiliki ruang untuk berekspresi untuk istirahat.

Dengan berkurangnya usia maka aku juga harus belajar bagaimana pentingnya memahami bahwa diri kita ini butuh ruang tidak harus kita menyenangkan semua orang dan menyampingkan diri sendiri. 

Ada banyak hal yang telah terjadi hari ini mulai dari aku memberikan sesuatu yang semoga tetanggaku menyukainya, kemudian kembali dengan adanya ucapan yang tidak mengenakan dan membuat beberapa orang merasa sakit hati

Aku tidak tahu harus bagaimana sudah terjadi kerap kali dan aku belum menemukan solusi yang pas untuk permasalahan ini. Aku di sini sebagai penengah juga sebagai pemimpin,  banyak hal yang harus dipertimbangan dan ada cara-cara solusi untuk penyelesaian masalah ini, namun jujur sampai sekarang aku belum menemukan cara yang pas sungguh sulit sungguh sulit untuk mengatur banyak sekali orang dengan ratusan orang yang memiliki karakter yang berbeda-beda. Aku harus belajar ya betul kembali belajar lagi dengan berbagai karakter berbagai macam sifat yang itu akan menjadi pembelajaran di masa yang akan datang aku juga belajar untuk kepentingan memahami orang lain dan tidak serta-merta langsung menjadi ataupun mengatakan hal-hal buruk di mata orang lain karena apa yang kita pikirkan bisa jadi berbeda dengan realita yang sedang dihadapi orang kita tidak tahu masalah apa yang mereka hadapi cukup kita mengetahuinya dan memberikan support agar mereka tidak merasa sendiri dan mereka bisa bangkit dari masalah-masalah yang mereka hadapi alhamdulillah.. alhamdulillah.. terima kasih ya Allah atas umur yang telah engkau berikan ini hingga saat ini hingga masih bisa belajar dan saling menyebarkan ilmu kepada sesama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Lelah

kali ini izinkan saya bercerita tentang apa yang saya alami beberapa waktu ini. Mungkin terasa biasa bagi sebagian orang, namun buatku ini tidak mudah. Banyak hal yang telah saya lewati sebelumnya namun kali ini benar-benar terasa berbeda, under pressure. Lelah pikiran iya, badan iya, mental iya. campur aduk. emang boleh se-lelah ini?  To be honest, aku lelah.  Belum ku temukan orang yang bisa aku ceritakan bagaimana struggling yang aku hadapi, aku selalu terlihat baik-baik saja meskipun sebenarnya aku tidak baik-baik saja. Kepada diri, kau hanya butuh rehat sejenak, jangan semua kau jadikan beban karena semua bisa diurai. Layaknya benang kusut, yang diurai satu persatu akan kembali seperti sediakala.  Proud of you! 10.59 in clinic, ditengah antrian menunggu surat rujukan:'

Langkah Baru 2025

awal mula memulai pertemuan di tempat baru. masyaaAllah Alhamdulillah.. baru kali ini ikut langsung gass ke luar kota.  Dipertemukan dengan orang baik adalah harapanku untuk menutup tahun ini, karena tak mudah menemukan orang yang menjaga kesalingan itu. Aku temukan orang-orang hebat disini, belum lagi cerita ceritanya yang berdaging. meskipun kita mengobrol seperti biasa tapi serasa sudah mendapatkan kelas 3 sks. Daging banget! Alhamdulillah Alhamdulillah ala ni'matillah dipertemukan dengan orang-orang hebat yang berkontribusi di masjid. Aku sejak bergabung di kegiatan masjid berpikir untuk terus bisa berkembang dan berkontribusi dimasjid, dimanapun tak hanya terbatas di lingkungan kampus. Karena saat ini saya tak lagi di kampus tapi keinginan untuk tetap menjadi khodim/pelayan masjid sampai sekarang masih terus aku upayakan. To be honest, ada ketenangan ketika kita berada pada orang-orang yang memiliki visi yang sama untuk sama sama berjuang di masjid. Mas...

Nikmat yang Terlupakan

terkadang ketika kita melihat sebagian dari orang dengan mudah membanding-bandingkan dan menerka-nerka apa yang menjadi takdir nantinya. Sungguh terkadang benar apa yang disampaikan saat kajian psikologi sepekan yang lalu, yaitu kita ini manusia yang lupa, lupa kalau kita ini telah bersaksi dihadapan Allah, kita lupa kalau kita punya Allah, kita terlalu sibuk mengkhawatirkan masa depan dan menerka-nerka apa yang terjadi di esok hari tanpa memikirkan bahwa ada Allah . Allah yang telah memberikan segala banyak hal yang telah kita dapatkan saat ini, terlebih kadang nikmat-nikmat yang kita rasakan saat ini pun mulai terlupakan dengan kekhawatiran yang kita rasakan. Nikmat bisa berkumpul dengan keluarga, nikmat ketika kita makan dengan aman, nikmat kita masih diberikan kesehatan sehingga bisa mencoba banyak makanan ketika berbuka puasa, nikmat ketika bisa kumpul bersama saudara, tertawa bersama, nikmat itu terkadang kita lupakan dan kita ganti dengan kekhawatiran-kekhawatiran ya...