Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2024

Nikmat yang Terlupakan

terkadang ketika kita melihat sebagian dari orang dengan mudah membanding-bandingkan dan menerka-nerka apa yang menjadi takdir nantinya. Sungguh terkadang benar apa yang disampaikan saat kajian psikologi sepekan yang lalu, yaitu kita ini manusia yang lupa, lupa kalau kita ini telah bersaksi dihadapan Allah, kita lupa kalau kita punya Allah, kita terlalu sibuk mengkhawatirkan masa depan dan menerka-nerka apa yang terjadi di esok hari tanpa memikirkan bahwa ada Allah . Allah yang telah memberikan segala banyak hal yang telah kita dapatkan saat ini, terlebih kadang nikmat-nikmat yang kita rasakan saat ini pun mulai terlupakan dengan kekhawatiran yang kita rasakan. Nikmat bisa berkumpul dengan keluarga, nikmat ketika kita makan dengan aman, nikmat kita masih diberikan kesehatan sehingga bisa mencoba banyak makanan ketika berbuka puasa, nikmat ketika bisa kumpul bersama saudara, tertawa bersama, nikmat itu terkadang kita lupakan dan kita ganti dengan kekhawatiran-kekhawatiran ya...

Without Allah I'm Nothing

proses berpikir yang mungkin terasa saat ini hingga usia beranjak dewasa tentang segala hal yang kita upayakan tak semuanya murni dari apa yang kita lakukan ada banyak sisi yang memberikan kita dorongan dari support system kemudian orang terdekat kemudian apa-apa yang kita dengar apa yang kita pelajari tak hanya itu ada satu hal yang terlebih sangat penting untuk kita pahami bahwa without Allah i'm nothing kami hanya makhluk; yang tanpamu kami bukan apa-apa. Bahkan di romadhon pun kita diminta untuk tidak makan dan minum dari pagi hingga hingga magrib datang apakah kita mampu? tentu ada Allah yang mampukan, jika dibilang kuat pasti kita tidak akan kuat jika Allah tak akan menguatkan kita . Ap a yang perlu kita sombongkan? kita ini siapa tanpa Allah? kita bukan apa-apa tanpa Allah terkadang kita lupa diri saat kita diberi nikmat dan baru merasa mendekat jika kita diberikan ujian. Sun gguh manusia... Ya Rabb maafkan kami, maafkan kami yang seringkali menghilang di saat ...

Quarter Life Crisis?

di usia sekarang memasuki umur yang kata orang masuk kepada life krisis aku mulai berpikir tentang banyak hal tentang hal-hal yang sebelumnya tidak aku pikirkan, utamanya adalah tujuan hidup. Ketika masuk masa-masa sekolah rasa-rasanya jarang sekali memikirkan hal itu, mengalir aja sih udah sekolah kelas 4 lanjut kelas 5 kelas 6 lanjut SMP lanjut SMA, SMA lanjut kuliah saat kuliah pun kedewasaanku jujur belum terbentuk, bahkan aku masih belum memikirkan sampai pada kasus seperti ini. (ya memang ada masa-masanya kita mulai berpikir sesuatu yang lebih serius) Sempat  aku menonton video mengenai life after crisis bahkan saat quarter life krisis juga jadi ada tiga hal yang seharusnya kita miliki di usia 20-an yang pertama adalah rasa penasaran. Curiosity, memiliki rasa penasaran itu sangat baik, karena dari rasa penasaran muncul pertanyaan dari pertanyaan muncul dari ide muncul yang namanya peradaban Kedua adalah keberanian perlu kita memiliki keberanian dalam melakukan...

Day 1 Ramadhan

Alhamdulillah, Marhaban ya Ramadhan! Memasuki awal shiyam di bulan ramadhan ini, mudahkanlah kami Ya Rabb, dekatkan kami selalu pada kebaikan. Awal hari ini saya mulai dengan menyiapkan sahur, mandi lebih awal, dan baca Qur'an. tapi... masih ada saja rasa kantuk yang melanda😅  Pagi ini saya tiba di poli gigi, saya coba ikhtiar kembali setelah sekian lama tidak fokus di per-gigi-an. Bismillah, semoga hari ini berjalan dengan baik, jika memang harus segera dicabut hari ini semoga tak menjadikan saya khawatir berlebih. Semangat pagi! Ingin rasanya melewati hari-hari ramadhan tahun ini dengan ibadah dan banyak amal Sholih yang Istiqomah.. berat memang tapi BISA DIUPAYAKAN. Jangan banyak buka Ig sih intinya, kadang yang bikin lupa :'  kalau yang lain kadang masih bisa saya batasi, kalau Ig udah jadi enemy dikala ramadhan tiba. Boleh buka tapi minimal nanti Maghrib ke atas wkw, (bisa ga ya🤧) bisa yuk! kita upayakan.  Carilah ampunan sebanyak-banyaknya dibulan ini,...

PR yang Belum Kunjung Selesai

hari ini tak seperti biasanya rasa ingin yang muncul dari waktu siang sampai sekarang masih tetap sama udara yang dingin. pagi tadi anak-anak melaksanakan tarhib romadhon dengan berjalan kaki bersama dan di akhir ada fun game yang diadakan di masjid yang tidak jauh dari sekolah setelah itu kembali ke sekolah. saat kembali ke sekolah belum waktu Zuhur sudah hujan dan memang cuaca hari ini benar-benar dingin sampai saat saya menuliskan ini pun saya merasa kedinginan karena memang tidak kuat dengan udara dingin jadi wajar hanya diberikan minus berapa saja sudah merasa kedinginan. karena nggak banyak orang di rumah saya juga tidak mengikuti aktivitas yang harusnya mungkin bisa saja saya berada di sana tapi qodarullah memang belum bisa hadir. ketidakhadiran saya di sana bukan karena saya ingin kamu memang ada beberapa hal yang tidak bisa saya sampaikan dan mungkin lebih tepatnya jika saya menyampaikan akan dianggap sebagai alasan yang mungkin nggak bisa diterima oleh sebagian or...

Keputusan Saat Ini

Aku telah membuat keputusan, dengan berbagai pertimbangan yang ku buat. Dengan mantap bismillah aku buat surat itu, rasa tidak tega pun datang menghampiri, saya coba untuk tidak menggubris.  Ku berikan saat jeda istirahat, namun saat itu belum bisa langsung menyampaikan, hanya saya taruh di meja kantor. Keesokan harinya beliau bertanya kepada saya, "ada apa? kenapa pindah? ada kerjaan lain atau udah ada ganti?" saat itu ku jawab apa adanya, "belum ada, hanya ingin mundur, ingin belajar kembali, pun jika belum melanjutkan S2 saya tetap ingin belajar." "ngga ada masalah kan sama saya atau yang lain?" "tidak ada, aman" ku jawab begitu "baik mba, semoga sukses nggih"  "aamiin, terimakasih banyak" saya sampai detik saat menulis ini belum ada gambaran nantinya, apa yang saya lakukan untuk mengisi aktivitas saya sehari-hari. namun sampai detik ini pula, saya yakin bahwa Allah ga akan memberikan rezeki hanya pada satu tempat, Allah it...