Aku telah membuat keputusan, dengan berbagai pertimbangan yang ku buat. Dengan mantap bismillah aku buat surat itu, rasa tidak tega pun datang menghampiri, saya coba untuk tidak menggubris.
Ku berikan saat jeda istirahat, namun saat itu belum bisa langsung menyampaikan, hanya saya taruh di meja kantor. Keesokan harinya beliau bertanya kepada saya, "ada apa? kenapa pindah? ada kerjaan lain atau udah ada ganti?"
saat itu ku jawab apa adanya, "belum ada, hanya ingin mundur, ingin belajar kembali, pun jika belum melanjutkan S2 saya tetap ingin belajar."
"ngga ada masalah kan sama saya atau yang lain?"
"tidak ada, aman" ku jawab begitu
"baik mba, semoga sukses nggih"
"aamiin, terimakasih banyak"
saya sampai detik saat menulis ini belum ada gambaran nantinya, apa yang saya lakukan untuk mengisi aktivitas saya sehari-hari. namun sampai detik ini pula, saya yakin bahwa Allah ga akan memberikan rezeki hanya pada satu tempat, Allah itu pasti memberikan setiap makhluknya rezeki, itu yang ku percaya hingga saat ini.
Sungguh terasa berat bila dibayangkan dengan sesuatu yang tidak seharusnya dipikirkan. Akan terasa berat jika berpikir nanti aku mau jadi apa? ngapain? kemana? itu pertanyaan yang seringkali menggangguku akhir-akhir ini.
Ingat, ada Allah.. mengapa kita begitu mengkhawatirkan sesuatu yang bukan ranah kita untuk memikirkannya. Masih ingat tujuan kita diciptakan?
Hamba Allah
Kita ini hamba Allah, Allah tidak akan mungkin meninggalkan hamba-Nya dalam keadaan sendiri, Allah akan selalu hadir disetiap pilihan yang kita ambil, Allah akan selalu dekat dengan hamba-Nya yang selalu mengingat Rabb-Nya.
la Haula wala quwwata illa billah.
Home, 2 Maret 2024
13.36
ditengah hati yang sedang kembali ditata
Komentar
Posting Komentar